đ Bandung Contemporary Art Award 2017
TheSixth Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) 2019. Top 15 Finalists Artworks Showcase. Lawangwangi ARTSociates Jl. Dago Giri No. 99 Warung Caringin, Bandung Contemporary Art Award (BACAA) 2017 . A Group Exhibition. Lawangwangi ARTSociates Jl. Dago Giri No. 99 Warung Caringin, Mekarwangi Bandung 40391. Jan 11 â Jan 15, 2017.
TheSubtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life. The Yellow House: A Memoir (2019 National Book Award Winner) The Contemporary Regions of the World. The North and the South. BANDUNG CONFERENCE BANDUNG CONFERENCE In April 1955, the Asian-African Conference also known as Bandung Conference is where
ï»żSearchfor: Recent Comments. Archives. Categories. No categories; Meta. Beranda
BandungContemporary Art Awards by ArtSociates, 2011, ArtSociates edition, in English. It looks like you're offline. Donate â„. ÄeĆĄtina (cs) Deutsch (de) English (en) Español (es)
Kellywon the 2019 Dulac Avant Garde Award in the Fotogenia Festival, Mexico City, in 2019. Her work has also been awarded the Cayte Latta LGBTI Award for Visual Arts (2015), the Redlands Art Prize Audience Award (2013), the 2012 Albury Art Prize, the 2009 Fisher's Ghost Award, the 2009 Screengrab International New Media Art Award, and with boat-people.org, the 2004 WINK Award.
AsiaPacific Journal of Contemporary Education and Communication Technology 2 (1):190-199. *(Best Paper Award in Conference Presentation). 2007 Outstanding Educators Award-Pure Arts Category (Hadiah Anugerah Pendidik Sanjungan- Kelompok Satera Tulen ), Universiti Sains Malaysia. 2017). Art as Images in the Meaning of Being. Paper
In2009, Imazu was awarded Prize for Excellence at VOCA, and Encouragement Award at the 5th Kinutani Koji Award. A painting of hers that measures over 4 metres in length was recently acquired by the Minneapolis Institute of Art in 2017. In 2020, Prix Jean François Prat (France), the prize to promote contemporary painting nominated her as a
Bandung March 2018; IEOM 2017 Bogota Marriott Hotel October 25-26, 2017. IEOM 2017 UK UWE Business School, Bristol July 24-25, 2017. IEOM 2017 Morocco Sofitel Hotel Rabat April 11-13, 2017. IEOM 2016 Detroit Lawrence Tech Campus September 23-25, 2016. IEOM 2016 Malaysia JW Marriott KL Hotel March 8-10, 2016. IEOM 2016 Detroit Lawrence Tech
Hissolo work recently exhibited in Kochi Muziris Biennale, in Video Vortex XII and Bandung Contemporary Art Award 2017. His solo exhibition. "Hijrah" was held in 2018 at LIR Space ,Yogkyakarta.
. Bandung Contemporary Art Awards, atau disingkat âBaCAAâ, diadakan untuk kelima kalinya di Lawangwangi Creative Space, Jl. Dago Giri Mekarwangi wilayah Lembang di Bandung. Sebulan lamanya, dari tanggal 5 Oktober hingga 5 November 2017, mempersembahkan karya dari 15 finalis dimana tiga diantaranya dinobatkan karya terbaik. Acara award ini diadakan selama sebulan lamanya, dari tanggal 5 Oktober hingga 5 November 2017. BaCAA adalah ajang kompetisi yang digagaskan oleh Dr. Andonowati, selaku direktur ArtSociates di bawah Yayasan AB, untuk merangsang perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia dan berupaya meningkatkan partisipasi para peraih penghargaan seni dalam kancah Internasional. Dalam proses pemilihan, BaCAA mengundang seluruh seniman di Indonesia dibawah umur 40 tahun untuk berpartisipasi. Respon yang didapat pun positif, dari semenjak pertengahan Februari 2017, ada 400 peserta yang ikut submisi. Kemudian dari 400 peserta hanya 15 finalis yang lolos melalui beberapa tahap penjurian. Dewan Juri BaCAA 5 terdiri dari kurator seni Agung Hujatnikajennong, jurnalis seni Carla Bianpoen, kolektor seni Wiyu Wahono serta dua orang juri internasional, yaitu galeris asal LA, Susan Baik dan galeris asal Kuala Lumpur, Valentine Willie. Ratu Rizkitasari Saraswati. âWithin Walking Distanceâ Restu Taufik Akbar. âINMaterial Truth Happiness Lies In Prespectiveâ Ricky Janitra. âWorld Wide Web Wasteâ Kelvin Atmadibrata. âDeepthroatâ Tara Astari Kasenda.âSolarisâ Geugeut Pangestu Sukandawinata. âDi Dalam Kelambu Tertutupâ Sarita Ibnoe.âMengiras Membenahiâ Rendy Raka Pramudya.âBentuk Waktu Dalam Penciptaanâ Andrita Yuniza Orbandi. âMenuju Kebenaran Nisbiâ Muhammad Sabil Hibatulwafi. âSesuatu Di Antara Kerumunan Masyarakatâ Yovista Ahtajida. âUstartz Konsultasi Seputar SyariâArtâ Abshar Platisza. âDeram Presensi Subtilâ Kelima belas peserta tersebut adalah Abshar Platisza, Andrita Yuniza Orbandi, Cynthia Delaney Suwito, Deni Ramdani, Etza Meisyara, Geugeut Pangestu Sukandawinata, Kelvin Atmadibrata, Mohamad Sabil Hibatulwafi, Ratu Rizkitasari Saraswati, Rendy Raka Pramudya, Restu Taufik Akbar, Ricky Janitra, Sarita Ibnoe, Tara Astari Kasenda, dan Yovista Ahtajida. Dan untuk Gelar 3 karya terbaik BaCAA5 diraih oleh Deni Ramdani, Cynthia Delaney Suwito dan Etza Meisyara. Selain itu, ada Special Mention Award yang diraih oleh Ricky Janitra. Para Menenang Bandung Art Contemporary Awards 5 Deni Ramdani meraih penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp. lewat karyanya âO°â. Secara simbolis, karyanya menceritakan kerusakan lingkungan yang terjadi di sebagian bentang alam Bandung utara. Deni Ramdani. âO°â Deni menggantung kantung plastik besar berisi air dan ikan hias di atas gundukan tanah yang dibentuk menyerupai kontur tanah Bandung. Ia melubangi kantung plastik tersebut dengan jarum sehingga air sedikit demi sedikit menetes dan membasahi tanah di bawahnya. Perbandingan yang kontras antara kepelikan isu lingkungan dengan kesederhanaan tampilanâO°â menjadikan karya ini layak untuk menjadi salah satu pemenang. Peraih penghargaan art trip ke pusat seni dunia, Cynthia Delaney Suwito, juga menghadirkan isu ekologi dalam lingkup yang lebih global lewat cara yang sederhana. Berangkat dari sebuah spekulasi bahwa dengan menahan napas maka kita dapat menyumbangkan oksigen bagi orang lain, Cynthia ingin mengajak pemirsa untuk memikirkan kembali betapa berharganya oksigen bagi kehidupan kita. Cynthia Delaney Suwito. âHolding Breathâ Dengan pendekatan relasional, Cynthia mengajak pemirsa untuk menahan napas selama mungkin menggunakan website. Ia kemudian mencatat waktu tersebut, membaginya dengan angka perkiraan jumlah manusia di bumi, dan mendapatkan angka hasil akhirnya dalam satuan nanodetik. Catatan tersebut ia jejerkan sebagai bagian dari karya âHolding Breathâ. Etza Meisyara dengan karyanya âHow Does It Feel? To Be A Refugeeâ berhasil memenangkan kesempatan residensi di Centre Intermondes, La Rochelle, Perancis. Secara liris, Etza menuliskan sebuah komposisi musikal sebagai catatan akan percakapan-percakapannya dengan para pengungsi di Munich, Jerman. Pertemuan ini, baginya hanyalah sebagian kecil dari refleksi persoalan yang lebih besar mengenai mobilitas manusia di masa sekarang. Etza Meisyara. âHow Does It Feel? To Be A Refugeeâ Komposisi ini juga hadir dalam bentuk alat-alat makan yang dibentuk sebagai not balok pada lembaran besi, layaknya partitur raksasa dan mengeluarkan suara musik melalui speaker yang ditanam didalamnya. Bagi Etza, alat makan adalah simbol kehangatan dan kekeluargaan yang ia temukan dalam hubungan antar manusia. Semenjak diadakannya BaCAA pertama di tahun 2011, terdapat peningkatan keberagaman dalam eksplorasi metode, tematik maupun medium yang dipilih oleh para seniman. Perkembangan ini menunjukkan sebuah tren yang baik, di mana seniman muda Indonesia semakin membuka cakrawala mereka akan proses kreasi di luar cara-cara yang konvensional, memungkinkan para seniman untuk terus berinovasi dalam menampilkan karyanya. Selain itu, semakin banyaknya isu-isu aktual seperti sosial, politik, dan lingkungan yang diangkat oleh para seniman mempertegas seni sebagai ruang dialog yang dinamis.
Discover Indonesian Contemporary Art, Art Exhibitions, and Indonesian Artists Facebook Youtube Twitter Exhibitions Exhibitions Venues People Artists Curators IndoArtNow Videos About Us Copyright © 2010 - 2023 IndoArtNow
bandung contemporary art award 2017